Sabtu, 27 Februari 2010

International Financial Reporting Standards

Nama kelompok :

Eliston Nadeak (21207268)

Sandya Dwimarsha (20207994)

Upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan, membuat International Accounting Standard Boards - IASB melakukan percepatan harmonisasi standar Akuntansi internasional khususnya International Financial Reporting Standards – IFRS yang dibuat oleh IASB dan Financial Accounting Standard Boards (Badan Pembuat Standar Akuntansi di Amerika Serikat).

Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:

  1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
  2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
  3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

RUANG LINGKUP STANDAR:

Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertamakalinya melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang pertamakalinya berdasarkan IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu ) menyediakan titik awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang seluruh periode disajikan.

KONSEP POKOK:

  1. Tanggal pelaporan (reporting date) adalah tanggal neraca untuk laporam keuangan pertama yang secara eksplisit menyatakan bahwa laporan tersebut sesuai dengan IFRS (sebagai contoh 31 Desember 2006).
  2. Tanggal transisi (transition date) adalah tanggal neraca awal untuk laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya (sebagai contoh 1 Januari 2005, jika tanggal pelaporan adalah 31 Desember 2006).

Pengecualian untuk penerapan retrospektif IFRS terkait dengan hal-hal berikut:

  1. Penggabungan usaha sebelum tanggal transisi.
  2. Nilai wajar jumlah penilaian kembali yang dapat dianggap sebagai nilai terpilih.
  3. Employee benefits.
  4. Perbedaan kumulatif atas translasi (penjabaran) mata uang asing, muhibah (goodwill), dan penyesuaian nilai wajar.
  5. Instrumen keuangan, termasuk akuntansi lindung nilai (hedging).

1 komentar:

  1. Menurut kelompok kami dengan adanya IFRS maka system perekonomian dapat terlihat lebih global dan menyatu,terlebih kualitas yang dijunjung dalam International Financial Reporting Standards tersebut,dapat dipastikan bahwa kecurangan kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan dapat di deteksi lebih cepat.
    Setelah kami membaca artikel yang ditulis oleh seorang dosen STIE Perbanas yang berdomisili di Surabaya ini,kami mendapat informasi mengenai bagaimana mengkonversikan suatu laporan keungan perusahaan menjadi IFRS,dan ternyata tidaklah rumit untuk melakukannya.
    Kesimpulan yang bisa kami dapat yaitu bahwa sebuah system baru yang kita kenal dengan nama International Financial Reporting Standards(IFRS) adalah suatu standar pelaporan keuangan yang sangat berkualitas dan harus cepat diterapkan

    BalasHapus